Selasa, 7 Jun 2011

“Misi Yesus Datang ke Dunia”


Banyak orang yang masih tidak tahu akan maksud sebenar Yesus datang ke dunia. Sebelum Yesus dilahirkan dia sudah tahu apakah tujuan kelahiranNya nanti. Sebab itu, kedatangan Yesus ke dalam dunia ada misi yang harus diselesaikan.Alkitab memberitahukan beberapa tujuan Yesus datang ke dalam dunia. Kalau kita berbalik kepada nabi Yesaya

Yesaya 9:6

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”

Kepada Yusuf,

Matius 1:20-23

20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita.

Kepada Maria,

Lukas 1:31-33

31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. 32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, 33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."

Semua ini adalah tujuan Yesus dilahirkan. Tetapi tahukah kita anda bahawa kedatangan Yesus merupakan satu misi yang penting harus diselesaikanNya. Apakah misi itu? Misi itu adalah mati di kayu salib untuk

1) Menyelamatkan manusia dari kekuasan Iblis dan menghancurkan pekerjaan Iblis dalam hidup kita.

Lukas 19:10

Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Kolose 1:13

Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih…”

Semenjak kejatuhan manusia dalam dosa, manusia terus disesatkan oleh Iblis. Sebab itu, banyak kepercayaan/agama yang wujud yang lebih menyesatkan kita, yang membawa kita jauh dari Tuhan.

1 Yohanes 3:8

barangsiapa yang tetap berbuat dosa, berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.”

Pekerjaan Iblis dalam hidup kita dalah membawa kita agar hidup dalam dosa. Maksudnya kita terus menerus melakukan dosa. Kita senang dengan dosa. Malah kita mencintai dosa. Perkara yang jahat dilakukan.

Inilah yang diselesaikan Yesus dalam misiNya.

2) Memberikan nyawaNya sebagai Penebus kita dan memberikan hidup yang kekal.

Matius 20:28

sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Maksud menjadi tebusan ini adalah Yesus menyerahkan nyawaNya untuk membebaskan banyak orang. Membebaskan manusia daripada apa? Membebaskan manusia daripada hukuman dosa iaitu neraka. Ini adalah kerana Tuhan berkata bahawa upah dosa adalah maut! Sebab itu kalau tiada yang menebus kita, kita semua akan mati kerana hukuman kekal itu.

1 Yohanes 5:11-12

11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya. 12 Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.”

Yohanes 3:16-17

16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.”

Daripada hukuman kekal Tuhan mengantikannya hidup yang kekal melalui kematian Yesus di kayu salib.

Walaupun kita mati secara badan tetapi roh kita akan hidup sebab itu roh adalah penting. Sebab itu, Tuhan memberikan dua pilihan iaitu samada hidup kekal di syurga atau hidup kekal di neraka.

3) Memberikan kelahiran baru dalam keluarga Allah dan memulihkan hubungan manusia dengan Allah.

Yohanes 1:12-13

12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; 13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.”

1 Yohanes 3:1-2

1 Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia. 2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.”

Anak-anak Allah adalah orang-orang yang telah percaya dan menerima Yesus di dalam hidup mereka. Sebab itu kita semua bersaudara.

1 Yohanes 1:3

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.”

Kesimpulan:

1) Sudahkah anda bebas dari jajahan/kekuasaan Iblis dalam hidupmu?

2) Adakah anda sudah memiliki hidup kekal yang ada dalam Yesus itu?

3) Adakah anda sudah merasakan jalinan persaudaraan dalam keluarga Alah?

Hanya melalui Yesus semua ini akan terlaksana. Meskipun Yesus telah terangkat ke syurga tetapi misiNya tetap sedang berjalan kerana Roh Tuhan sedang bekerja di dalam dunia melalui hamba-hambaNya.

Khamis, 8 Julai 2010

Reflection on Micah


Reading through the book of Micah makes me to think about the righteousness of God. Before I give my reflection on this book I want give the outline and overview of the book. Many have been given the outline and there are different outlines. For me I will divide it into three part which is 1) Promotes Confession (Micah 1-2), 2) Fosters Responsibility (Micah 3-5), and 3) Demands Commitment (6-7). In the first section it is about Micah convincingly points out the connection between the pain Israel suffer with their sinful and wayward ways because they broke the covenant (disobey the Torah). In the second section is about Micah persuades the Israelites to accept responsibility for their difficult situation and to understand where it will lead to if they do not change. He encourages them to adopt God’s ways to find hope. He asked them to come back to the Lord through the Torah. And the last section is about Micah puts a clear assignment before them which helps them to evaluate how they are doing. He summarizes the terrible consequences of continuing in their evil behavior and again paints the hope of those who find compassion with God. He asked them of their final answer which is to obey the Lord or to continue disobey him.

As a Christ follower so many lessons I got from the whole book. Among them are these: Our need to understand Godliness. Godliness put simply is for us daily to be overflowing with spiritual fruit. Micah 6: 8 declares,

“He has showed you O man what is good. And what does the LORD require of you? To act justly and to love mercy and to walk humbly with your God.”

As Christ followers we are to adopt these four defining virtues of Christian living: justice; mercy, humility and faithfulness. We are take faithful steps to Holiness. Holiness is depending on God ways and resources while turning from our own. Chapter 5: 10-15 says,

In that day, declares the LORD, I will dectroy your horses from among you and demolish your chariots. I will destroy the cities of your land and tear down all your strongholds. I will destroy your witchcraft and you will no longer cast spells. I will destroy your carved images and your sacred stones from among you; you will no longer bow down to the work of your hands. I will uproot from among you your Asherah poles and demolish your cities. I will take vengeance in anger and wrath upon the nations that have not obeyed me.”

God will root out any dependence we show upon things that He has not reestablished or ways that He has not directed. The Book of Micah teaches us the key lessons in faith. Faith is a choice not ability. Many of God's promises have been so astounding that we have not been able to understand and even to believe them. We can always choose to fully believe and commit to His Word. Micah 2:7 says,

“Should it be said, O house of Jaceb: IS the Spirit of the LORD angry? Does he do such things? Do not my words do good to him whose ways are upright?”

God's Word always accomplishes what it says it will be. The Book of Micah gives us the ‘Keys to Wise Living’. Wisdom teaches all Christ followers to accept the Lord's assessment of mankind. Chapter 2:11 declares,

If a liar and decevier comes and says, I will prophesy for you plenty of wine and beer, he would be just the prophet for this people!”

This Scripture warns us that only listening to what we want to hear breeds disobedience and ungodliness. The Book of Micah teaches some powerful lessons regarding spiritual leadership. In chapter 3:5-7 says,

“This is what the LORD says: As for the prophets who lead my people astray, if one feeds them, they proclaim ‘peace’; if he does not, they prepare to wage war against him. Therefore night will come over you without visions, and darkness, without divination. The sun will set for the prophets, and the day will go dark for them. The seers will be ashamed and the diviners disgraced. They will all cover their faces because there is no answer from God.”

Truly this book has much to say to us as Christ followers in these days. The book has much to contribute to our ongoing relationship with the LORD. We are encouraged to seek to be like Him. Truly may we turn our eyes upon Jesus and find that the things of the earth are growing strangely dim in the night of His glory and grace.

Sabtu, 13 Februari 2010

Kasih Allah & Roh Kudus

Bagaimana kita tahu bahawa Allah mengasihi kita?
Bagaimana kita boleh mengasihi Allah yang tidak kelihatan?
Bagaimana kita boleh saling mengasihi dengan kasih iaitu sifat Allah?
~ Untuk menjawab semua soalan ini, kita perlu memahami hubungan di antara kasih dan Roh Kudus.

1. Kasih Allah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus
Roma 5:5 Harapan itu tidak mengecewakan kita, kerana Allah sudah mencurahkan kasih-Nya ke dalam hati kita. Allah melakukan hal itu dengan perantaraan Roh-Nya, yang sudah dikurniakan-Nya kepada kita.
~ Roh Kudus adalah saluran kasih Allah yang terikat di antara Allah dengan kita.

2. Kasih adalah sikap Roh Kudus
Roma 15:30 Demi Tuhan kita Yesus Kristus, dan demi kasih yang dikurniakan oleh Roh Allah, aku menggesa kamu supaya kamu berdoa dengan tekun kepada Allah bersama-sama aku, untukku.
~ Kita harus berdoa demi Tuhan kita Yesus Kristus dan demi kasih yang dikurniakan olah Roh Allah.

3. Kasih adalah Roh Kudus

Galatia 5:22-23 Sebaliknya, inilah hasilnya jika orang dipimpin oleh Roh Allah: Mereka Saling mengasihi, bersukacita, hidup rukun, sabar, berbudi, baik hati, setia, rendah hati, dan dapat mengawal diri. Tidak ada hukum yang melarang perkara-perkara seperti itu.
~ Kasih adalah buah yang baik oleh karya/pekerjaan Roh Kudus.

4. Orang yang percaya boleh saling mengasihi dengan kuasa Roh Allah
Kolose 1:7-8 Kamu mendengar hal itu daripada Epafras, rakan sekerja yang kami kasihi. Dia bekerja untuk Kristus bagi pihak kami dan dia dapat dipercayai. Dia memberitahu kami bahawa dengan kuasa Roh Allah kamu dapat saling mengasihi.
~ Kasih orang-orang percaya boleh diperlihatkan dalam Roh Kudus.

Kesimpulan:
2 Korintus 5:14 Kami dikuasai oleh kasih Kristus; kami sedar bahawa satu orang, iaitu Yesus Kristus sudah mati untuk semua orang. Hal ini bererti bahawa semua orang juga sudah mati secara rohani.
~ Kita telah mati dan bangkit bersama Kristus dalam hidup yang telah ditransformasikan oleh kasih Kristus iaitu hidup baru dalam Kristus.

(Rev. Daniel Jung's sermon; edited by Yohanes Saile)
- Firman Allah dipetik dari Alkitab terjemahan Berita Baik

Rabu, 6 Januari 2010

Proses Natal dalam Hidup


Lukas 1: 26-38

1:26 Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
1:27 kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria.
1:28 Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau."
1:29 Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu.
1:30 Kata malaikat itu kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah.
1:31 Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.
1:32 Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,
1:33 dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan."
1:34 Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
1:35 Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah.
1:36 Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu.
1:37 Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
1:38 Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia.
****************************************************

Apakah maksud tema ini? Maksudnya adalah “membenarkan Yesus Kristus lahir (Natal) dalam hidup kita”. Ramai orang Kristian sekarang sudah tahu apakah erti sebenar Natal itu.

Natal = Kelahiran Yesus Kristus ke dalam dunia.

Sudahkah Kristus lahir dalam hidupmu? Bagaimana kelahirannya berlaku? Bagi soalan 1, ramai orang akan jawab ya. Tetapi untuk soalan ke 2 hanya sedikit sahaja orang yang tahu/ faham bagaimana proses kelahiran itu berlaku. Mari kita belajar dari peribadi Maria, bagaimana dia telah membenarkan Kristus iru lahir dalam hidupnya.

Mempunyai persoalan dalam hatinya (ayat 29)

Setiap orang pasti ada persoalan di dalam hidupnya. Ada yang dapat di jawab dan ada juga yang tidak terjawap tetapi dapat dijawab oleh firman Allah yang hidup. Apakah persoalan dalam hati manusia yang boleh membenarkan Kristus lahir dalam hidup kita? Jawapannya senang iaitu apakah tujuan hidup ini? Mengapakah kita dilahirkan dan hidup? Hidup kita ada tujuan. Seperti Kristus, Dia dilahirkan untuk mati di atas kayu salib supaya dosa kita di hapuskan. Apabila kita mempunyai persoalan dalam hidup dan mahu mencari kebenarannya, pada masa itulah proses Natal itu berlaku / Kristus Yesus lahir dalam hidup kita. “Kerana Yesus berkata, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup”. Kita beruntung kerana kita tahu kepada siapa kita perlu datang apabila kita mengalami banyak masalah. Ingatlah kata Tuhan Yesus, “mintalah maka akan diberikan kepadamu”. Ini buktinya Tuhan Yesus akan menjawab dan menyelesaikan setiap masalah dan persolan yang kita hadapi apabila kita datang dan minta pertolong dari-Nya.

Mempunyai persoalan yang terus menerus (ayat 34)

Tidak cukup hanya 1 / 2 persoalan sahaja yang perlu ada dalam hati kita, tetapi perlu banyak persolan dan ianya terus menerus sampai kita jumpa/tahu kebenarannya. Tuhan suka apabila kita mempunyai seribu 1 macam persoalan. Kenapa Tuhan seperti suka sahaja kita mempunyai banyak persoalan? Ini kerana supaya kita bersandar terus kepada-Nya. Maria dan Yusuf sama-sama mengalami persoalan iaitu:

Maria = Bagaimana ianya boleh berlaku? Bagaimanakah saya akan berhadapan dengan orang lain? Apakah saya akan dihukum?

Yusuf = Kenapa ianya boleh berlaku? Siapakah Bapa kepada Anak ini? Apa yang perlu saya lakukan?

Persoalan ini mengheret Yusuf ke jalan yang buntu iaitu dia mahu menceraikan Maria tetapi secara diam-diam. (Mat1:19 – Tulus hati = Dikaios – Yunani / orang yang sangat menitik beratkan hukum agama & kebudayaan – Tindakan ini dipandang tinggi oleh masyarakat pada waktu itu dan merupakan tindakan yang baik di hadapan Tuhan). Dalam beberapa tafsiran, Yusuf telah diberikan penglihatan oleh Tuhan di mana dia dan beberapa orang yang lain telah membunuh (merejam) Maria.

Menceraikan = menurut adat orang Yahudi (orang yang baru bertunangan tetapi sudah mengandung tanpa mengetahui siapa bapanya akan dihukum mati)

Sebenarnya Yusuf sangat mengasihi/mencintai Maria tetapi tindakannya bertentangan dengan hatinya kerana dia hanya mencari kemuliaan daripada orang lain. Oleh kerana persoalan Yusuf, Allah telah menjawabnya dengan membuatkan Yusuf lebih mengasihi Maria daripada hukum/adat Yahudi dan Allah telah menguatkan Yusuf dengan memberikan penerangan kepadanya tentang Anak yang akan dilahirkan itu.

Percaya dan berserah (ayat 38)

Akhirnya Maria dan Yusuf berserah dan percaya kepada apa yang telah malaikat itu beritahu. Maria tidak banyak soal melainkan percaya sahaja. Begitu juga dengan Yusuf yang terus sahaja membatalkan niatnya dan menerima Anak itu sebagai anaknya. Kita juga perlu bertindak seperti Maria & Yusuf. Kita tahu bahawa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Alkitab adalah firman-Nya. Maka kita perlu percaya dan berserah kepada-Nya. Maksudnya pengharapan dan tempat kita bersandar hanya pada-Nya. Tetapi sangat sedih kerana hanya sedikit sahaja orang yang bertindak seperti Maria. Jangan kata-kata yang manis sahaja keluar dari mulut kita yang membuktikan bahawa Kristus telah lahir dalam hidup kita tetatapi buktikannya dengan perbuatan.

#:

Natal / kelahiran Tuhan Yesus Kristus itu bukan hanya berlaku sekali sahaja dalam hidup kita tetapi ianya berlaku berkali-kali. Apa sebabnya? Kerana pengertian Natal itu adalah seperti ini:

Natal / kelahiran Kristus = Kita memerlukan Kristus dalam hidup kita.

Setiap kali kita datang kepada Kristus Natal itu telah pun terjadi.

Jumaat, 16 Oktober 2009


2 Petrus 3:8

“Satu hari adalah sama seperti seribu tahun”

Soalan:

Adakah 2 Petrus 3:8 menunjukkan bahawa hari-hari penciptaan mungkin sekali tidak secara harfiah atau secara sekelip mata, tetapi ianya beribu-ribu tahun lamanya?

Jawapan:

2 Petrus 3:8-9

3:8 Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari.

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

(Terjemahan Baru Indonesia)

Perkara pertama yang perlu diperhatikan adalah tentang konteks ayat yang tidak ada kena mengena dengan ‘Hari Penciptaan’. Juga, ianya tidak mendefinisikan sehari kerana ianya tidak dikatakan “sehari adalah seribu tahun”.

Selalunya pemahaman yang betul adalah berasal dari konteks – Para pembaca rasul Petrus seharusnya tidak kehilangan iman kerana Allah seperti perlahan dalam menunaikan janji-janjiNya tentang kedatangan Kristus yang kedua kali. Terlebih mereka perlu ingat bahawa Dia adalah sabar, kerana Dia tidak terbatas oleh waktu seperti kita.

Teks itu menyatakan “sehari adalah seperti (semacam/sebagai/serupa) seribu tahun” – kata ‘seperti’ menunjukkan bahawa ianya sebuah gambaran dari pidato (cara berbicara/bercakap/percakapan), dipanggil sebuah kiasan, untuk mengajar bahawa Allah di luar batasan waktu (sebab Dia Pencipta waktuNya sendiri). Kenyataannya, gambaran pidato itu sangat jelas dalam maksud tujuan sebenar kerana hari itu adalah harfiah (benar/sekelip mata) dan sangat jelas berbeza dengan 1,000 tahun – kepada Pencipta yang kekal, Pencipta masa; tempoh masa yang singkat dan tempoh masa yang lama boleh jadi ianya sama.

Petikan itu sebenarnya membezakan sebuah tempoh masa yang singkat dan yang lama. Ini boleh diperhatikan oleh kenyataan Petrus yang merujuk kepada Mazmur 90:4 (pernyataan Petrus “jangan lupa” menyatakan secara tidak langsung bahawa para pembacanya diharapkan untuk mengingat kembali sesuatu, dan petikan ini mengajar tentang ini).

“Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu, atau seperti suatu giliran jaga di waktu malam.”

Ini adalah sinonim keselarian (sama), di mana satu tempoh yang lama dari seribu tahun adalah dibezakan dengan dua jangka masa pendek; satu hari, dan seorang pengawal malam. Tetapi mereka yang cuba menggunakan petikan ini untuk mengajar bahawa Hari dari Kejadian mungkin sekali 1,000 tahun; mereka lupa bahagian tambahan (ayat tambahan yang telah dtebalkan tulisannya). Seandainya mereka tetap/tidak berubah (konsisten) dengan pendirian mereka, mereka hendaklah juga mengatakan bahawa penjaga malam itu juga bermaksud 1,000 tahun lamanya. Sukar untuk membayangkan bahawa Pemazmur berfikir di atas katilnya untuk beribu tahun (Mazmur 119:6), atau bahawa matanya terus terbuka untuk beribu tahun (Mazmur 119:148).

Konteks langsung oleh Mazmur adalah kelemahan waktu manusia yang semata-mata fana (tidak kekal) dalam perbandingan kepada Tuhan. Rangkap ini meluaskan lagi ajaran, yang mengatakan tidak kira berapa lama satu sela masa (separuh masa) adalah daripada masa manusia yang terbatas –keterbatasan perspektif (tinjauan/pandangan) manusia, ia seperti satu kerlipan sebelah mata daripada perspektif abadi (kekal Tuhan).

(Petikan diambil dan diterjemah dari Creation.com Magazine, issue 31(4) September-November 2009, p.16 oleh Yohanes Saile)

Sabtu, 12 September 2009

“HIDUP DITENTUKAN OLEH KEPUTUSAN KITA”

Yosua 24: 15 – 16
24:15 Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!"
24:16 Lalu bangsa itu menjawab: "Jauhlah dari pada kami meninggalkan TUHAN untuk beribadah kepada allah lain!
______________________________________________
Apakah alasannya hidup kita ini ditentukan oleh keputusan kita?
Ø Tuhan memberikan kuasa kepada manusia untuk membuat keputusan dalam setiap pilihan

~ Contoh;

1) Adam & Hawa (Kejadian 2: 16 & 17)
16 Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: “Semua pohon dalam taman ini boleh kau makan buahnya dengan bebas, 17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kau makan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.”

2) Nuh (Kejadian 9)
Perjanjian Allah dengan Nuh
Ayat 1: Lalu Allah memberkati Nuh dan anak-anaknya serta berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah bumi.

3) Abraham (Kejadian 22: 15 – 18)
15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepada Abraham, 16 katanya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri – demikianlah firman TUHAN -: Kerana engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku, 17 maka Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya. 18 Oleh keturunanmulah semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, kerana engkau mendengarkan firman-Ku.”

4) Yosua dan keluarganya

5) Yunus

~ Kesemua kisah kehidupan ini mengisahkan tentang keputusan yang telah mereka buat dalam hidup mereka. Keputusan yang mereka ambil itulah yang menentukan masa depan hidup mereka.

DALAM SEGALA HAL KITA MEMERLUKAN TUHAN
1) Kita memerlukan TUHAN untuk mengambil keputusan
2) Kita memerlukan TUHAN untuk memberikan kekuatan dalam keputusan kita
3) Kita memerlukan TUHAN untuk memulihkan kita saat kita salah mengambil keputusan

Yeremia 29: 11

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, iaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”

Biarlah rancangan TUHAN yang terjadi dalam hidup kita


Sabtu, 5 September 2009

Anda Istimewa Bagi Yesus



Apakah Keistimewaan yang ada pada diri anda?
~ Setiap orang mempunyai keistimewaan yang tersendiri. Ianya merangkumi dalaman (sifat/jiwa) dan luaran (fizikal). Dalaman itu adalah yang terpenting. Ramai orang yang mementingkan luaran daripada dalaman.
~Saya mau mengajak anda berfikir sejenak...bagaimanakah jika anda dilahirkan dengan keadaan yang tidak sempurna? Maksud saya, dilahirkan dalam keadaan yang cacat (fizikal). Adakah luaran itu masih penting bagi anda?
~ Tuhan tidak memandang keadaan luaran seseorang tetapi keadaan
dalaman (jiwa) itulah yang penting bagi-Nya. Keselamatan jiwa seseorang itulah yang diutamakan-Nya.
~ Jika kita yang sempurna ini tidak mempunyai kehausan jiwa untuk mencari kebenaran, diri kita itu tidak bernilai. ketahuilah bahawa setiap manusia yang telah dicipta-Nya telah disediakan oleh-Nya sebuah ruangan kosong yang hanya dapat terisikan oleh-Nya. Hanya Dia yang dapat mengisi ruangan kosong itu. Tiada siapa yang dapat mengisi ruangan kosong itu. Tidak ada suatu perkara pun yang akan memuaskan ruangan itu. Hanya oleh Dia, hanya oleh kasih-Nya.
~ Oleh sebab itu, nilailah diri anda sekarang. Sudahkah kebenaran itu anda temui? Adakah kepastian akan keselamatan itu ada pada diri anda? Jika belum, mari kita membaca sebuah cerita benar tentang seorang yang cukup sederhana tetapi sangat berharga, yang mana melalui cerita ini kita akan mengenal akan kebenaran itu.
__________________________________________________
Lukas 19:1-10
19:1 Yesus masuk ke kota Yerikho dan berjalan terus melintasi kota itu.
19:2 Di situ ada seorang bernama Zakheus, kepala pemungut cukai, dan ia seorang yang kaya.
19:3 Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi ia tidak berhasil karena orang banyak, sebab badannya pendek.
19:4 Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ.
19:5 Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata: "Zakheus, segeralah turun, sebab hari ini Aku harus menumpang di rumahmu."
19:6 Lalu Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita.
19:7 Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya: "Ia menumpang di rumah orang berdosa."
19:8 Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat."
19:9 Kata Yesus kepadanya: "Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham.
19:10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
______________________________________________
Apakah keistimewaan yang ada pada Zakheus?

1) Dia merasakan dia (jiwanya) perlu diselamatkan.
~ Sebab itu YESUS datang mencarinya lalu mendapatkannya (ayat 5). YESUS tahu akan perasaan Zakheus. Dia mengetahui kekosongan dalam hati Zakheus yang sangat memerlukan-Nya (ayat 10).

2) Dia berminat dan berusaha mencari YESUS. Dia peka akan kebenaran yang ada pada YESUS dan datang mencarinya.
~ Dia berusaha mencari kebenaran dan dan kegembiraan yang sejati serta erti hidup yang bermakna (ayat 3 & 4). Matius 6:33, "Tetapi carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Matius 7:7, "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu."

3) Ada pertobatan dalam dirinya.
~ Pertama, dia mengasihi TUHAN. Ini terbukti apabila dia menumpangkan YESUS di rumahnya (ayat 6). Wahyu 3:20, "Lihat, aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendpatkannya dan Aku akan makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku."
~ Kedua, dia mengasihi orang lain (ayat 8). Markus 12:30 & 31, "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

Kesimpulannya:
~ Benarkah anda istimewa bagi YESUS? Benar! Semua kita adalah istimewa bagi YESUS.
Bertindaklah seperti Zakheus kerana tindakan kita itu sangat penting. Kenapa TUHAN mahu kita bertindak seperti Zakheus? Ini kerana kehidupan Zakheus berubah disebabkan dia benar-benar menerima YESUS menjadi TUHAN dalam hidupnya.
~ Benarkah kehidupan anda telah berubah kerana TUHAN YESUS? Minda, fikiran dan hati seseorang itulah yang menentukan samada dia sudah berubah atau belum. Perubahan itu akan kita nampak dari cara hidupnya.
~ Kalau benar anda mahu hidup anda diubah menjadi hidup yang penuh bermakna, jemputlah TUHAN YESUS masuk ke dalam hatimu. Nescaya hidupmu tak akan sama lagi. Hidupmu akan penuh dengan kemenangan dan sukacita. Amin. TUHAN YESUS memberkati kita semua.